Punten Manga

Tempat Baca Manga Populer Bahasa Indonesia

SafelinkU | Shorten your link and earn money

Friday 2 November 2018

TheoReview One Piece Chapter 923

REVIEW ONE PIECE CHAPTER 923 : Emperor Kaido Versus Luffy
By : Calgara



Hai, apa kabar penggemar setia fan page OPFCI? Ku harap kalian tetap berada dalam kondisi terbaik baik secara fisik maupun mental. Karena perlu kondisi sehat keduanya untuk meladeni kegilaan seorang Calgara yang mulai pekan ini untuk sementara akan menggantikan peran Min Lempok Durian mengisi review chapter tiap pekannya. Jadi setidaknya, sehari dalam sepekan, untuk beberapa menit saja tolong persiapkan kondisi fisik dan mental kalian saat membaca review yang kubawakan XD. Dengan demikian, berat hati aku harus meniadakan Quick Analysis di OPFCI yang biasa aku bawakan sampai min Lempok Durian kembali untuk mengisi review di OPFCI.
Baiklah, mari kita mulai review chapter pekan ini yang padat dengan adegan pertarungan. Normalnya, untuk chapter penuh adegan pertarungan seperti ini, tak banyak yang bisa kita bahas. Dan parahnya, di chapter ini, Oda benar – benar memfokuskan pada adegan adu jotos murni antara Luffy dan Kaido. Murni tanpa trick apapun. Benar benar pertunjukkan kekuatan fisik. Tapi, mari kita bahas apa yang digambarkan Oda di sana, tentu dengan pendekatan yang sesederhana mungkin.
Jurus Elephant Gun yang merupakan salah satu variasi dari Gear 3rd menghantam telak Kepala Kaido dalam wujud Naga. Mengapa memilih Gear 3rd di awal sementara Luffy memiliki Gear 4th yang memiliki kekuatan dan kecepatan lebih mumpuni ?
Efesiensi tenaga tentu jadi alasan utama. Tanpa mengetahui sekuat apa daya tahan Kaido, penting bagi Luffy untuk menghemat tenaga nya sembari mengukur daya tahan tubuh lawan. Elephant Gun adalah jurus dengan daya hancur terkuatnya di luar Gear 4th yang mana sangat menguras stamina. Alasan kedua, Ukuran tubuh lawan yang besar hanya efektif diserang dengan pukulan yang besar pula. Itu kurasa logika sederhana Luffy. Luffy tentu akan memilih Red hawk di awal jika Kaido dalam wujud manusia normal. Namun ukurannya teramat besar saat itu. Dan itu membuat Luffy berpikir, Red Hawk dari gear 2nd tak akan memberikan dampak yang signifikan. Dan yang terakhir, untuk mahluk sebesar itu, Luffy tak memerlukan kecepatan dari jurus gear 2nd untuk mengenai sasarannya.
Sesaat setelah serangannya menghantam telak, tanpa sengaja ia menemukan Speed yang terkapar lemas disana. Rupanya Kaidou sempat menghampirinya dari arah yang berlawanan. Sebelum mereka tiba di desa Amigasa, Kaido telah menghadangnya. Alhasil seperti penjelasan Speed dalam flashback yang digambarkan, O tama tergeletak bersimbah darah di suatu tempat yang kuyakin di sebuah lahan gersang yang memisahkan Amigasa dan Kota Okobore. Sementara Speed terlempar hingga ke kota Okobore. Tapi benarkah itu darah ? Benarkah Otama tewas seperti kesaksian Speed?
Tak secepat itu kita bisa menyimpulkannya. Jika menganalisa dari peran Otama di arc ini berdasarkan rekam jejaknya, nyawa nya terlalu berharga jika hanya Oda gunakan untuk memancing kemarahan Luffy. Jikapun Otama memang direncanakan tewas, maka momennya bukan sekarang. Panggungnya terlalu sederhana untuk kematian tokoh yang dalam lebih dari 10 chapter terakhir merupakan pusat cerita sebelum munculnya Kin'emon dan yang lainnya. Menjadikan nyawa Otama terlalu berharga untuk dihilangkan sekarang. Lalu apa cairan merah disekitar tubuhnya yang tergeletak ? Itu memang bisa jadi darah meski tak akan menewaskan Otama. Tapi kurasa bukan. Petunjuknya ada pada ucapannya pada Luffy sebelum mereka berpisah.
“ Aku tak akan melupakan bubur kacang merah dan apel yang kumakan hari ini”
Otama sudah memakan apel namun ia masih membawa sebuah apel pulang ke Amigasa. Otama bukan orang yang rakus layak nya Luffy yang akan membawa bekal daging meski sehabis makan daging. Jadi apel itu tak ditujukan untuk dirinya. Ingat, Otama tak hidup sendirian di Amigasa. Ia tinggal bersama Tengu. Jadi besar kemungkinan apel itu diperuntukkan kepada Tengu. Tentu saja, Otama ingin Tengu memakan apa yang ia makan juga hari ini. Selain apel, Otama juga memakan bubur kacang merah buatan Okiku. Bahkan saat memakannya ia berkata merasa tak enak pada gurunya itu. Tentu saja karena ia hanya memakannya sendiri. Maka kurasa jadi hal wajar, dengan bahan makanan melimpah dari distrik Bakura, Otama meminta O Kiku membuatkannya bubur kacang merah untuk gurunya, Tengu. Dan cairan merah yang kalian lihat disana adalah bubur kacang merah yang tertumpah saat O tama terhempas dari punggung Speed.
Jangan bayangkan tekstur bubur kacang merah disana sama dengan bubur kacang hijau yang sering kita temukan di pinggir jalan. Jika kau buka lagi chapter 914 ( kota Okobore ), kalian akan mengetahui jika bubur kacang merah yang dibuat Okiku memiliki tekstur yang halus dan lembut. Sepertinya ditumbuk terlebih dahulu hingga menyerupai tepung sebelum dimasak sehingga wujudnya menyerupai darah jika terhambur. Dan yah warna komik ini hitam putih. Untuk warna warna tua, Oda akan menggunakan tone hitam. Jadi antara darah dan bubur kacang merah tak memiliki perbedaan warna di komik.
Namun, membayangkan kemungkinan terburuk dari ucapan Speed tentu tak bisa membuat luffy menahan amarah nya dan berpikir jernih. Meski ia sempat membalas larangan Law dengan jawaban yang cukup logis, jelas ada amarah yang tak bisa disembunyikan dari argumennya. Luffy memutuskan untuk menantang Kaido saat itu juga. Luffy benar benar tak setengah setengah. Elephant gutling gun, teknik yang sama dengan yang digunakannya untuk menghancurkan bahtera raksasa Noah, dilancarkannya pada tubuh naga kaido secara bertubi tubi. Terus menerus hingga Kaido jatuh terlentang. Namun ternyata itu tak cukup efektif. Bahkan aku rasa, maksud Oda memberikan panel panel kecil terpisah dimana pukulan Luffy mendarat tak lebih dari caranya menunjukkan pukulan Luffy yang sama sekali tak memberikan dampak signifikan pada tubuh naga Kaido.
Namun Kaido pun tampaknya sadar meski setengah mabuk, jika serangannya dalam wujud naga tak kan bisa mengimbangi kecepatan tubuh kecil Luffy. Ia memutuskan berubah kembali menjadi wujud manusia. Luffy yang menyadari serangan bertubi tubi dari jurus terkuatnya dalam mode gear 3rd tak dapat berbicara banyak, beralih ke mode gear 4th. Lagi lagi Luffy tak ingin setengah setengah meski di serangan pembuka dalam mode gear 4th. Kong Organ, jurus yang ia gunakan untuk menghancurkan pertahanan keras dari para prajurit biskuit Charlotte Cracker sekaligus, ia lancarkan secara bertubi tubi. Dan seolah hendak menunjukkan perbedaan kekuatan mereka, Kaido menerima seluruh serangan itu dengan seluruh tubuhnya. Ada ekspresi kesal dari Kaido saat menerima serangan serangan tersebut. Berharap itu tanda jika setidaknya serangan Luffy memberikan rasa gatal yang cukup mengganggu XD.
Tapi hanya sebatas itulah efek dari serangan paling intense Luffy dalam mode Gear 4th sejauh ini. Kaido kembali terlentang namun bangkit lagi dengan fisik yang tak terluka sama sekali.
Satu hal yang menarik disini. Kaido tak tampak melapisi tubuhnya dengan Busoushoku, baik itu dalam wujud koka maupun normal. Dari mana kita tahu Kaido tak melapisi tubuhnya dengan busou normal/ barier ? Itu terlihat dari pipinya yang bereaksi normal akibat tinju luffy. Busou barier akan menciptakan lapisan pelindung yg tak kasat mata yang terpisah dari tubuh sehingga serangan lawan tak akan langsung mengenai tubuhnya selama busou nya tak tertembus. Berbeda dengan koka yang seolah menempel pada kulit dan mengeraskannya. Ini masih kita jumpai saat sanji menyerang Doffy di perairan Green bit dengan poele friere apalah itu miliknya dan Doffy menggunakan jubah bulu nya untuk melindunginya. Jubahnya tak rusak akibat tendangan Sanji karena tendangan Sanji tak menyentuh jubah bulunya sama sekali. Doffy menggunakan busou barier di sekeliling jubahnya.
Sementara serangan Luffy langsung menyentuh tubuh Kaido namun tak memberikan efek apapun kecuali rasa gatal mungkin. Dari sana bisa ku tarik kesimpulan, tubuh Kaido sudah keras tanpa busou. Sama keras nya saat ia berwujud naga. Banyak yang meyakini jika Kaido adalah Oni yang memakan Df naga. Itu memang bisa menjelaskan kekerasan tubuh Kaido dalam wujud naga. Tapi dalam wujud normal ? DFU tipe Zon hanya bisa menggunakan kelebihannya dengqn bertransformasi terlebih dahulu. Jika tidak, Ia tak akan bisa menggunakan abilitynya. Dalam kasus Kaido, tubuh keras adalah ability yang wujud naga nya miliki. Tanpa bertransformasi, Kaido tak bisa memiliki tubuh keras naga. Seperti marco yang tak akan mampu beregenerasi tanpa mengeluarkan api biru nya. Kecuali tubuh asli Kaido yaitu tubuh seorang Oni sama kerasnya dengan tubuh seekor naga.
Namun demikian, aku masih berpegang pada teori awalku jika Kaido memang bukan DFU melainkan seseorang yang berasal dari ras manusia naga atau memang naga yang mampu berubah jadi manusia tanpa DF. Yah kita tunggu saja, Oda pasti akan memberikan cerita tentang latar belakang Kaido secara khusus. Kurasa kita bisa menemukan jawabannya disana. Duh sampai mana tadi ?
Sampai Kaido yang terlentang bangkit lagi dengan gada yang entah di awal disembunyikannya dimana dan kini tiba tiba berada dalam genggamannya. Oh jangan heran lah. Nami bisa menyembunyikan Clima tact nya dibelahan dadanya seolah tak menyembunyikan apapun disana. Kaido mungkin menyembunyikan gadanya di dalam lubang hidungnya. Dengan jurus sederhana berupa ayunan gada namun dengan nama yang dibuat sangar hanya agar terlihat lebih keren, Petir Dewa, Luffy dalam mode gear 4th tumbang dalam satu kali pukulan. Kita bisa melihat luka robek memanjang yang cukup parah di dada nya. Menjadikan jurus Enel yang notabene petir sungguhan justru jadi jurus tiruan KW 3. ( NO OFFENSE YA BUAT FANS ENEL) .
What is next ? Dengan luka separah itu dan kesadaran yang nyaris hilang, jelas kabur adalah pilihan terbaik. Tentu saja kabur pun, Luffy harus dibantu sepenuhnya. Ada law dan Shutenmaru disana yang siap membantu Luffy kabur dari situasi pelik itu. Salah satu dari mereka bisa berperan menahan Kaido sementara waktu dan satunya membawa Luffy kabur. Aku pilih Law yang membawa Luffy kabur dan Shutenmaru yang menahannya sementara waktu.
Halah, Luffy one hit Ko gaya gaya an mau nantang Yonkou atapun mensejajarkan diri jadi Gokou.
Luffy udah sering K.O duluan mas. Lawan Crocodile 2 kali. Lawan Lucci, ditendang dari kantor Iceburg dan sekarat kena Rokuogan. Untung ada Mario Usopp yang memberikan motivasi untuk bangkit. Lawan Doffy juga, auto mampus dia kalo gak di bawa kabur Gyatts. Bahkan lawan si Cupu Enel pun, Luffy sempat ditendang jatuh dari Maxim. Jadi tumbang duluan bukan hal baru bagi Luffy. Kalian aja yang mungkin baru ingat atau mungkin baru tahu? Hehehe.
Lawan musuh sekaliber Kaido sih, tumbang kemudia melarikan/ dilarikan 3 atau 4 kali pun kurasa tak akan cukup. Jadi setelah baca review ini, tolong biasa aja jika lihat Luffy tumbang lagi saat melawan Kaido. Bahkan jika itu yang ke 4 kalinya.
.
.
.
End


Sumber : OPFCI

No comments:

Post a Comment